Translate

Struktur Fungsi Daur Hidup Dan Lingkungan Hidup Chordata

0





Superfilum Chordata

   1.      Filum Acraniata

Ciri ciri            :

a)      Tidak bertulang belakang

b)      Tulang belakang polos seumur hidup disebut notochorda atau chorda dorsil

c)      Sistem saraf berbentuk pembuluh


Contoh            : Amphioxus lanceolatus


2.      Craniata atau Vertebrata

·         Kelas Pisces

·         Kelas Amfibi

·         Kelas Reptil

·         Kelas Aves

·         Kelas Mamalia


       I.            Pisces

a)      Hidup di perairan tawar dan laut

b)      Susunan tubuh: kepala, badan, dan ekor

c)      Tubuh dilindungi sisik

Tipe sisik:

·         Sikloid (ikan bertulang sejati)

·         Stenoid (ikan bertulang sejati)

·         Ganoid (ikan tulang rawan)

·         Plakoid (ikan tulang rawan)

d)     Gurat sisi (linea lateralis), sebagai alat detektor

e)      Alat gerak: sirip, otot, dan tulang

f)       Sisitep pencernaan berupa:

·         Mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus

·         Kelenjar cerna: hati, pankreas, dan empedu

g)      Sistem peredaran darah tertutup (vasculair), jantung (cor) beruang dua, satu bilik (ventrikel), dan satu serambi (atrium). Peredaran darah ikan masih tunggal.

h)      Respirasi: insang, pulmosit (dipnoi), labirintic (gurame) muscula rubra (lele)

i)        Saraf pusat: otak dan sumsum tuang belakang, saraf tepi berupa 10 pasang nervi cranialis

j)        Eksresi dengan ginjal dan kloaka

k)      Reproduksi: generatif, fertilisasi eksternal, ovipar.

l)        Contoh: Petromyzon (Agnatha)

  Puntius (ikan tawes)

  Squalus sp (ikan hiu)



    II.            Amfibi

a)      Hidup didua alam, larva di air, dewasa di darat.

b)      Susunan tubuh: kepala, badan, dan anggota alat gerak.

c)      Kepala, lancip (katak hijau) atau owal (katak kebun) sesuai dengan bentuk celah mulut.

d)     Tubuh dilindungi oleh lapisan kulit (integumen) dan licin pada katak hijau dan kering berbintil pada katak kebun.

Faktor perubahan warna kulit pada katak:

·         Luar: berupa suhu

·         Dalam: berupa hormon dan saraf

e)      Alat gerak utama berupa sepasang tungkai depan dan belakang  (untuk melompat) dan alat gerak berupa otot dan tulang.

f)       Sistem pencernaan terdiri atas:

·         Saluran cerna: pada rongga mulut bagian atas terdapat os vormer (alat kait dari tulang), lidah panjang, kerongkongan, jantung, usus halus, dan berakhir dianus.

·         Kelenjar cerna berupa hati, pankreas,  dan kantong empedu.

·         Sistem peredaran darah vasculer dan ganda, jantung beruang 3 berupa satu bilik dan dua serambi

g)      Sistem respirasi:

·         Larva               : insang

·         Dewasa           : kulit dan paru paru

h)      Sistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang dan saraf tepinya berupa 10 pasang nervi cranialis dan nervi spinalis.

i)        Sistem eksresi berupa ginjal (mesonephros) dan ereter yang bermuara di kloaka.

j)        Reproduksi; generatif, fertilisasi eksternal, ovipar.

k)      Contoh: Bufo melanogaster (katak kintel)

  Rana cancrifora (katak hijau)


 III.            Reptil

a)      Hidup diperairan dan darat.

b)      Susunan tubuh: kepada, leher, badan, ekor,  dan alat gerak.

c)      Pada kepala terdapat sepasang mata (organon visus) yan berkelopak (palpebra), celah mulut, lubang hidung, lupang telinga, dan selaput pendengaran (membran timpani)

d)     Tubuh dilindungi kulit (integumen) bersisik perisai, pada beberapa jenis reptil kulit kulit punggung menanduk (conifikasi) bergelombang dan mengeras menjadi karapaks, plastron (penyu). Perubahan kulit pada penyu sama seperti amfibia.

e)      Alat gerak utama dengan sepasang tungkai depan an belakang yang bercakar (falkula) alat gerak fisiologisnya dengan otot dan tulang.

f)       Sistem pencernaa berupa:

·         Saluran pencernaan: mulut dengan gigi canini, lidah panjang, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.

·         Kelenjar cerna berupa hati, pankreas, dan kantong empedu.

g)      Sistem peredaran darah tipe vascular, jantung beruang 4 berupa dua atrium dan dua ventrikel. Pada jantung buaya antara ventrikel kanan dan kiri terdapat lubang foramen panizzae.

h)      Sistem respirasi, umumnya menggunakan paru  paru kecuali penyu ada organ tambahan berupa insang kloaka.

i)        Sistem saraf utama berupa otak (enchepalon) dan saraf tepi dengan 12 pasang nervi cranialis.

j)        Perkembangan embrio dengan ovipar dan ovovivipar.

k)      Reproduksi secara seksual, fertilisasi internal melalui kopulasi dengan sepasang hemipenis.

l)        Contoh: Buaya (Crocodillia)

  Bunglon (Lacertilia)


 IV.            Aves

a)      Hidup di darat, perairan.

b)      Susunan tubuh; kepala, leher, badan, ekor, dan alat gerak.

c)      Kepala dilengkapi:

·         Semacam mata dengan kelopak atas, bawah, dan membran niktitans yang dikelilingi bulu halus.

·         Lubang telinga dengan bulu halus dan membran timpani didalamnya.

·         Paruh tersusun atas rahang bawah dan atas.

·         Sera, pembatas dua lubang hidung.

d)     Leher (cervik) silindris, agak panjang dilindungi kulis berbulu halus.

e)      Seluruh tubuh ditutupi dengan bulu halus (pterile)

·         Anatomi bulu:

-          Plumae                  : bulu dasar bentuk tubuh

-          Plumulae               : bulu lunak mirip kapas

-          Filoplumae            : bulu mirip rambut

·         Macam bulu menurut letaknya:

-          Tektrises                : bulu diseluruh tutbuh

-          Rektrises               : bulu ekor

-          Remiges                : bulu sayap

-          Parapterum            : bulu pada bahu

-          Alula                     : bulu jari sayap

f)       Alat gerak utama berupa pasangan sayap dan pasangan kaki yang bercakar untuk berjalan, berenang, dan mencengkeram.

g)      Alat respirasi utama dengan paru paru (pulmo) dan alat tambahan dengan kantong hawa (sacus pneumatikus) waktu terbang mengudara.

h)      Sistem peredaran darah tipe vasculair berupa jantung (kerucut) dan pembuluh darah arteri, vena cava, dan vena porta.

i)        Sistem pencernaan berupa alat cerna yang dilengkapi dengan tembolok (ingluvies), lambung kelenjar (proventriculus) dan lambung otot (ventriculus), usus halus, dan terakhir di anus, bersama saluran urine dan reproduksi bermuara dikloaka. Kelenjar cerna berupa pankreas, hati, dan empedu (merpati tidak punya)

j)        Sistem otot (musvularis) berupa:

·         Otot dada besar untuk mengepakan sayap

·         Otot dada kecil untuk mengangkat sayap

·         Sistem saraf berupa saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi berupa 12 pasang nervi cranalis dan nervi spinalis.

·         Sistem reproduksi dilakukan secara generatif, fertilisasi internal, perkembangan embrio ovipar.

·         Contoh: Ayam (Gallus gallus bankiva)

  Merpati (Columba livia)


    V.            Mamalia

a)      Hidup: tersebar luas, didarat, perairan (paus), dan ada yang terbang (kelelawar)

b)      Susunan tubuh: kepala, leher, badan, ekor, dan anggota gerak.

c)      Pada kepala terdapat:

·         Organon visus dengan kelopak mata atas, bawah, selaput plika semilunaris, dan bulu mata.

·         Daun telinga lebar, didalamnya terdapat membran timpani, dan tulang pendengaran.

·         Celah mulut membatasi rahang atas dan bawah.

d)     Leher (cervik) pendek, silindris, dilindungi rambut halus.

e)      Tubuh dilindungi rambut halus, tersusun lapisan:

·         Epidermis (berlapis)

·         Dermis (berisi saraf, pembuluh darah, pigmen kromatofora, jaringan ikat)

·         Subcutanea (berisi jaringan lemak)

f)       Sistem pencernaan berupa:

·         Saluran cerna (tractus digestivus) berupa mulut dengan gigi seri, taring (pada marmut tidak ada) dan geraham. Lambung (ventriculus), usus halus (duodenum, jejenum, dan ileum), usus besar yang berakhir direktum dan anus.

·         Kelenjar cerna berupa pankreas, hati dan kantong empedu (bilus)

g)      Sistem respirasi dengan paru paru (disusun oleh bronkus, bronkiolus, dan alveolus).

h)      Sistem peredaran tipe vasculair berupa jantung (cor) beruang 4 (2 atrium dan 2 ventricel) dan pembuluh darah arteri, vena cava cutanea, pulmonalis, dan vena porta.

i)        Sistem saraf berupa saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) saraf tepi dengan 12 pasang nervi cranialis dan 31 pasang nervi spinalis.

j)        Sistem reproduksi secara seksual, vertilisasi secara internal, perkembangan embrio vivipar (beranak), kecuali pada Platypus sp (mamalia berparuh bebek)

k)      Sistem eksresi, sisa metabolisme cairan dikeluarkan lewat ginjal (urine) yang padatan lewat anus.

l)        Contoh: Kucing (Felis domestica)

  Marmut (Cavia cobaya)


Read more

Sistem Saraf pada Manusia beserta Fungsinya

0



 

Sistem Saraf Pusat

 

Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:
Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yang ada.
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yang tersusun atas serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.

1. Otak Besar
Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita. Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik laki-laki maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi yang mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.

2. Otak Kecil
Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.

3. Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.

4. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras. Tulang punggung terdiri dari 33 ruas. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung. Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.



Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (sistem saraf somatis) dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. 

1. Sistem Saraf Sadar (Somatis)
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
Tiga pasang saraf sensori, lima pasang saraf motor, empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

Otak dilihat dari bawah menunjukkan saraf kranial
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a.      Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b.      Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c.       Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Saraf Otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

 


 
Tabel Fungsi Saraf Otonom
Parasimpatik
Simpatik
mengecilkan pupil
menstimulasi aliran ludah
memperlambat denyut jantung
membesarkan bronkus
menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
mengerutkan kantung kemih
memperbesar pupil
menghambat aliran ludah
mempercepat denyut jantung
mengecilkan bronkus
menghambat sekresi kelenjar pencernaan
menghambat kontraksi kandung kemih



Sel Saraf



a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

Tabel Macam Macam Neuron

No
Macam-Macam Neuron
Keterangan
1.
Neuron sensorik
Neuron sensorik merupakan neuron yang membawa impuls dari reseptor (indera) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf ini berfungsi menerima rangsangan dari reseptor, yaitu alat indera.
2.
Neuron motorik
Neuron motoric adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar). Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
3.
Neuron konektor
Sel saraf penghubung merupakan sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf atau dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motoric. Sehingga neuron ini membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motoric.

Perbedaan

Perbedaan
Neuron Sensorik
Neuron Motorik
Neuron Konektor
Ukuran Dendrit
Panjang
Pendek
Panjang
Fungsi Dendrit
Menerima rangsangan dari reseptor
Menerima rangsangan dari sel saraf lain
Menerima dan merusak rangsangan
Ukuran Neurit
Panjang
Panjang
Pendek
Fungsi Neurit
Meneruskan rangsangan ke sel saraf lain
Meneruskan rangsangan ke efektor
Menerima dan meneruskan rangsangan


3) Sel saraf penghubung Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.

Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase.  Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.

2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.

Proses terjadinya gerak refleks
 Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak.



Proses terjadinya gerak sadar (gerak biasa)
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. 


                                                                    

contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
(1)   Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu tanpa disengaja.
(2)   Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
(3)   Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
(4)   Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
(5)   Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi



Read more
 
Copyright 2009 Eberhard D'acacio
Design by BloggerThemes